Itu karena Instansi Alien Dalvik Inc. yang mengembangkan sebuah virtual machine yang dapat menjalankan aplikasi berbahasa Java pada perangkat berprosesor ARM merupakan sebuah lembaga non profit dan bebas. Sehingga bagi pemgembang distribusi lain juga boleh menggunakan Dalvik Virtual Machine untuk basis aplikasi mereka. Android, MeeGo, dan QNX Embedded System hanya menggunakan teknologinya, tidak memilikinya. Android pun demikian, Google hanya memakai teknologinya tidak memilikinya.
Beda halnya distribusi HP webOS, Bada dan BREW, HP dan Samsung mengembangkan basis virtual machine secara independen dan terbatas hanya pada platformnya saja begitu pula BREW, OS yang digalang dari komunitas BREW Mobile Platform ini juga mengembangkan basis virtual machine sendiri. Beginilah jika memasuki dunia Linux, dunia dimana komunal adalah sentral perkembangan. Saling berbagi, gotong royong mengembangkan sudah jadi hal biasa. Jadi jangan aneh, kalau menemukan bahwa browser pada Android ditemukan kode - kode yang berasal dari Dolphin yang juga dipakai oleh Bada. Sekaligus dipakai secara bebas dalam bentuk aplikasi di berbagai distribusi Linux
source
Beda halnya distribusi HP webOS, Bada dan BREW, HP dan Samsung mengembangkan basis virtual machine secara independen dan terbatas hanya pada platformnya saja begitu pula BREW, OS yang digalang dari komunitas BREW Mobile Platform ini juga mengembangkan basis virtual machine sendiri. Beginilah jika memasuki dunia Linux, dunia dimana komunal adalah sentral perkembangan. Saling berbagi, gotong royong mengembangkan sudah jadi hal biasa. Jadi jangan aneh, kalau menemukan bahwa browser pada Android ditemukan kode - kode yang berasal dari Dolphin yang juga dipakai oleh Bada. Sekaligus dipakai secara bebas dalam bentuk aplikasi di berbagai distribusi Linux
source