Kamis, 06 Oktober 2011

Tentang Saya Dan Lingkungan Sekitar Saya


Aries Andrianto, itulah nama yang diberikan kedua orang tua saya kepada saya. Ayah saya bernama Sarko dan Ibu saya bernama Ninik. Pekerjaan kedua orang tua saya adalah wirausaha, dimana mereka membuka usaha warungan dirumah setiap paginya. Sayangnya tepat pada hari minggu 4 september 2011 waktu dini hari Ayah saya menghembuskan nafas terakhirnya dikarenakan serangan jantung mendadak. Kejadian itu sangat tidak diprediksi oleh kami sekeluarga karena pada malam harinya Beliau masih sempat berbelanja untuk kebutuhan dagang besok. Banyak orang berpendapat meninggalnya Beliau sangat ikhlas dan tidak membebankan keluarga, semua keinginan beliau seperti membelikan laptop yang saya idamkan dan memasukan adik saya ke Sekolah Menengah Kejuruan Berstandar Interasional telah tercapai sebelum Beliau dipanggil Sang Khalik.
Saya adalah anak pertama dari 4 bersaudara, adik-adik saya bernama Dicky , Adelia , dan Reza . Status Dicky sekarang adalah seorang pelajar Teknik Autotronik di SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) 4 Jakarta dan status Adelia masih pelajar kelas 2 SDN (Sekolah Dasar Negeri) 07 Rorotan Jakarta Utara , sedangkan Reza yang sedang lucu-lucunya masih berumur 4 tahun. Pendidikan formal pertama saya adalah di SDN (Sekolah Dasar Negeri) 01 Sunter Agung Jakarta Utara . Setelah itu saya melanjutkan pendidikan formal saya ke SMPN (Sekolah Menengah Pertama Negeri) 116 Sunter Permai Raya , Jakarta Utara. Karena keputusan kedua orang tua saya untuk berpindah tempat tinggal ke daerah Cilincing , Jakarta Utara maka setelah lulus SMP saya pun melanjutkan pendidikan formal saya di SMAN (Sekolah Menengah Atas Negeri ) 115 Rorotan , Cilincing , Jakarta Utara. Dan kini saya adalah mahasiswa tingkat 1 Teknik Informatika di Universitas Gunadarma atau lebih tepatnya di Kampus J kalimalang 


 

Untuk transportasi kesekolah sejak SD hingga SMA hampir tidak mengalami masalah, itu semua karena jarak antara rumah dengan sekolah hanya kurang lebih 1 KM saja bahkan jarak antara SD dengan rumah saya hanya 100 meter sehingga jika bel sekolah berbunyi pasti kedengeran hhehe,,, :D dan of course saya jalan kaki menuju sekolah itu . Beda dengan SD beda pula dengan SMP , jaraknya kurang lebih 1 KM dan terkadang saya berangkat ke sekolah dengan menggunakan sepeda/metromini/jalan kaki. Sedangkan waktu SMA, 3 tahun berturut-turut saya tempuh dengan jalan kaki dari rumah ke sekolah yang berjarak sekitar kurang lebih 800meter. Selama jalan kaki itu saya berjalan sendiri , jarang sekali ada teman barengan dikarenakan rata-rata para siswa menggunakan sepeda motor , tapi saya engga pernah kehabisan akal untuk mengisi spare time antara jalan dari rumah ke sekolah yaitu dengan cara jalan sambil membuka situs-situs berita seperti kompas , okezone , detik , teknoup ataupun membuka social network site seperti facebook langsung dari handphone , bagi saya itu sangat menyenangkan karena selain menambah wawasan kita akan dunia juga dapat membunuh kebosanan karena jalan sendirian hhehe,,, :p . Dan kini alhamdulilah yah.... Sesuatu bangettt “Syahrini mode on hhehe,,,,” karena kedua orang tua saya mampu membelikan sepeda motor walaupun hanya bekas tetapi hati ini senang sekali terlebih saya juga telah memiliki SIM C jadi selain bisa bolak-balik kuliah di Universitas Gunadarma dengan cepat,hemat, dan efisien .Saya juga engga panas-panasan lagi didalam angkot 28 jurusan Rorotan-Pulogadung yang sering terjebak macet parah di jalan Bekasi Raya. Jadi kini saat saya ingin main tinggal naik sepeda motor lalu titipkan ke parkiran Terminal Pulogadung lalu lanjut deh naik Transjakarta ke berbagai tempat refressing seperti mall dan tempat rekreasi outdoor maupun indoor.

Kenapa saya memilih untuk melanjutkan kuliah di Universitas Gunadarma ? Jika boleh jujur awalnya saya ingin sekali berkuliah di jurusan Teknologi Pangan IPB (Institut Pertanian Bogor) / jurusan Teknik Sipil UI (Universitas Indonesia) tetapi harapan itu langsung kandas ketika mendengar kabar dari teman yang lolos lewat jalur SNMPTN Undangan di Jurusan Sastra Jepang Universitas Indonesia. Saya sadar, kedua orang tua saya tidak akan mampu untuk membiayai saya. Dan akhirnya pada penghujung bulan april 2011 hampir sekelas di sekolah saya mendapatkan undangan beasiswa dari Universitas Gunadarma yang berisikan kita diwajibkan datang pada hari senin, 2 Mei 2011 di antara Kampus D Margonda Depok , Kampus J Kalimalang Bekasi , atau Kampus L Cengkareng Jakarta. Saya bingung, selain karena engga tahu dimana letak kampus itu, saya juga engga tahu mesti naik kendaraan umum apa dan pada akhirnya saya browsing-browsing di google yang menghasilkan tentang diskusi tanya-tanya jalan gitu disebuah forum internet yang menyatakan kalo ke Kampus D Margonda Depok itu hanya tinggal naik Patas AC 86 dari Terminal Pulogadung. Pas tiba di hari H nya ternyata banyak teman-teman yang tadinya pengen ikut tiba-tiba di cancel semua dengan alasan yang engga jelas . Saya pun bingung harus melakukan apa, tetapi hati kecil mengatakan saya harus tetap kesana walaupun sendiri. Diundangan tertulis dari jam 08.00 – 14.00 WIB tetapi saya baru on the way kesana jam 11.00 WIB dengan kendaraan umum. Saat itu adalah saat dimana saya baru pertama kali naik bus Patas Ac , saya pun rada bingung karena selain sendirian, saya pun engga tahu letak itu kampus dimana so!!!! sebelum saya naik kedalam bus saya pastikan kembali dengan cara bertanya ke kondektur “ lewat Universitas Gunadarma engga?” Ternyata alhamdulilah petunjuk yang saya dapat dari internet itu benar alias bus itu melewati Universitas Gunadarma. Dan beruntung banget soalnya busnya tidak terlibat macet dan saya pun sampai tujuan jam 12.30 WIB . Setelah mengurus urusan disana saya pulang kerumah dengan membawa map yang berisi formulir serta rincian biaya. Setelah berdiskusi panjang dengan kedua orang tua saya akhirnya saya di perbolehkan untuk berkuliah disana aslakan saya tidak boleh ikut Ujian SNMPTN Tertulis , USM STAN , USM STIS , SIMAK UI , dan USM AMG. Saya pun menyetujuinya dengan dasar hasil yang saya temukan di internet yang menyebutkan berbagai prestasi Universitas Gunadarma terutama dalam segi Akreditasi dan Pemeringkatan lokal maupun internasional oleh 4ICU & Webometrics . Dan akhirnya saya memilih Jurusan Teknik Informatika.
 

Selama saya hidup, saya sudah 2 kali berpindah tempat tinggal. Tempat tinggal saya pertama kalinya adalah di jalan ancol selatan , Sunter , Tanjung Priuk . Suasananya amat berasa sekali rasa Toleransi antar umat beragama dan antar suku dan bangsa karena di sana banyak terdiri dari berbagai latar belakang yang sangat berbeda seperti cina , batak , ambon , jawa, madura, dan lain-lain. Pada saat saya kelas 9 semester II orang tua saya ingin berpindah tempat tinggal ke daerah Cilincing , karena tinggal 6 bulan lagi saya lulus SMP dan adik lulus SD maka kedua orang tua saya pun memutuskan untuk menunda berpindah tempat tinggal dan jadinya kita sekeluarga mengontrak rumah yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal kita sebelumnya. Enam bulan sudah berlalu dan kini kita sekeluarga pindah tempat tinggal ke daerah Cilincing , disini rumah saya pas sekali letaknya dipinggir jalan raya sehingga sangat cocok untuk tempat berwirausaha. Suasana disini amat bebeda dengan di Sunter, kebanyakan yang tinggal disini adalah pekerja buruh pabrik di kawasan industri seperti KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Cakung dan KBN (Kawasan Berikat Nusantara) Marunda. Pertama kali hidup disini amatlah susah karena Ayah saya hanya seorang buruh yg harus menghidupi Istri dan ke empat orang anaknya. Setelah berlama-lama bersusah payah akhirnya Ibu saya punya ide untuk berjualan nasi uduk setiap paginya. Dan alhamdulillah respon masyarakat sangatlah bagus dan mulai hari itu ayah saya tidak bekerja lagi melainkan membantu ibu berdagang dirumah setiap paginya. Dan alhamdulilah hasil itu cukup untuk membiayai 4 anak termasuk saya hingga sampai saat ini. Karena Ayah saya sudah tiada , sebagai gantinya Ibuku memperkerjakan seorang pembantu dirumah.
Comments
1 Comments

1 komentar: