Senin, 10 Desember 2012

Dari Kita Untuk Dunia


        Belakangan ini isu Energi dan Lingkungan  sedang hangat diperbincangkan di depan publik , mulai dari masyarakat kelas bawah sampai masyarakat kelas atas turut memperbincangkan isu ini. Terlebih lagi cadangan Energi seperti Minyak Bumi makin lama makin menipis.

       Data dari grafik diatas menunjukan sejak tahun 2000an konsumsi minyak bumi di Indonesia lebih besar dari pada produksi minyak bumi. Karena hal inilah Pemerintah kita memutuskan untuk mengimpor Minyak dari negara lain sejak tahun 2003 sehingga Indonesia harus keluar dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dikarenakan ketidakmampuan untuk mencapai target produksi yang ditetapkan oleh OPEC,selain itu Pemerintah juga melakukan Program Konversi Minyak Tanah ke Gas dikarenakan cadangan Gas Alam di Indonesia sangat melimpah ruah.

        Menurut data dari UNCOMTRADE Cadangan Gas Alam di Negara kita berjumlah 3,18 triliun meter kubik pada akhir tahun 2008 , angka ini termasuk sangat besar jika dibandingkan dengan Vietnam , India , dan Negara lainnya. Maka tak salah jika pemerintah menggiring kita semua untuk mengganti Minyak Tanah ke Gas Alam untuk kebutuhan masak-memasak sehari-hari.
        Selain melakukan Konversi Mintak Tanah Ke Gas dan keluar dari Organisasi Negara-Negara Pengimpor Minyak (OPEC) , Pemerintah juga melakukan banyak upaya untuk menghemat Energi Minyak yang tersisa di alam Nusantara ini.Upaya-upaya Pemerintah untuk melakukan penghematan Energi Minyak adalah dengan membangun pembangkit listrik yang meminimalisir penggunaan Energi Minyak untuk menghasilkan listrik seperti sebagai berikut :

PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)




        Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air dari sungai yang deras , bendungan , atau air terjun untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan oleh derasnya aliran air tersebut disebut sebagai hidroelektrik. Pembangkit listrik tenaga air ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan , arus sungai yang deras atau air terjun) menjadi energi mekanik (dengan bantuan alat yang bernama Turbin Air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan Generator).

PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)




        Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit Listrik yang menmbutuhkan energi kinetik yang berasal dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Komponen utama pembangkit listrik tenaga uap ini adalah Generator yang di hubungkan ke turbin.Dimana untuk memutar turbin tersebut dibutuhkan energi kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap ini juga menggunakan berbagai macam Energi Minyak terutama Solar tetapi Energi Minyak yang digunakan PLTU tidak sebanyak yang digunakan Pembangkit Listrik konvensional seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel misalnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)




        Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah pembangkit listrik yang dihasilkan dengan menggunakan bantuan dari panas bumi. Pada PLTP ,uap berasal dari reservoir panas bumi. Apabila fluida di ujung sumur berupa fase uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin, lalu turbin akan menkonversi energi panas bumi menjadi energi gerak yang akan membuat generator  berputar sehingga menghasilkan energi listrik.
        Selain melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi krisis Energi Minyak , Pemerintah juga terus berupaya untuk menanggulangi isu-isu Lingkungan yang belakangan kian menghebohkan.Hutan-hutan gambut di luar Pulau Jawa pun banyak yang jadi sasaran media dikarenakan banyak yang dibakar atau ditebang untuk berubah fungsi menjadi perkebunan sawit.Belum lagi kasus-kasus seperti Illegal Logging atau Penebangan Pohon yang tidak mengenal prinsip Tebang Pilih. Hal ini pun membuat Pemerintah geram , untuk menindak lanjutinya Pemerintah melakukan Reboisasi pada hutan-hutan bekas Illegal Logging dan memperketat Penjagaan pada daerah yang rawan akan tindakan Illegal Logging.Selain itu , untuk membuat Lingkungan semakin hijau Pemerintah juga banyak membangun ruang terbuka hijau ataupun melakukan penanaman pohon dipinggir jalan raya di daerah Perkotaan dan Pedesaan.


 
        Sebenarnya , peran aktif Pemerintah saja tidak cukup untuk menanggulangi krisis Energi dan Lingkungan yang kini sedang hangat di perbincangkan. Kita pun seharusnya ikut aktif dalam menanggulangi kedua hal tersebut , berikut ini adalah upaya-upaya yang berdampak besar untuk Energi dan Lingkungan yang terbesit dipikiran saya :

1.  Mengurangi penggunaan barang yang berbahan utama Plastik (terutama Kantong Plastik)


        Tahukah anda berapa lama waktu yang dibutuhkan alam untuk mengurai Sebuah Plastik?????  Plastik baru akan terurai secara alami oleh alam dalam waktu 500 – 1000 tahun , sedangkan plastik yang digunakan oleh manusia menurut riset sebuah universitas di Eropa adalah 1 Triliun Kantong Plastik per tahun . Hal ini pun membuat negara-negara maju di Eropa dan Amerika Serikat khawatir dan lebih memilih menggunakan Paper Bag (kertas bekas daur ulang) untuk kebutuhan komersil seperti pada Supermarket bahkan salah satu Supermarket di Inggris memberikan diskon khusus bagi pelanggan yang membawa tas belanja sendiri dari rumah. Jadi , mulai sekarang jika kita ke pasar atau berpergian gunakanlah tas yang ramah lingkungan , seperti tas anyaman contohnya.


2.  Menggunakan Bahan Bakar Non-subsidi
        Mengapa harus menggunakan Bahan Bakar Non-subsidi????? Perlu diingat , sejak tahun 2003 Negara kita sudah mengimpor minyak dari luar negeri hal ini menyebabkan subsidi Pemerintah menjadi terlalu besar untuk bahan bakar pertahunnya.Terlebih subsidi tersebut hanya berpusat pada Pulau Jawa saja alias tidak merata ke seluruh Nusantara.  Uang yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur dan mensejahterahkan rakyat terbuang sia-sia dalam lautan kemacetan , seperti di Ibukota Jakarta contohnya.Rp.274,74 Triliun terbuang sia-sia , sangat disayangkan. Coba saja jika uang sebanyak itu digunakan untuk mensejahterahkan rakyat dipelosok Nusantara atau membangun transportasi berbasis rel seperti Monorail dan Mass Rapid Transit , pasti akan lebih berguna.




3.  Menghemat Penggunaan Listrik


       Menghemat penggunaan listrik sama saja mengurangi beban sebuah pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Seperti yang telah disinggung sebelumnya , pembangkit listrik walaupun sudah canggih tetapi masih ada beberapa yang menggunakan batu bara dan solar, tentu dengan kita melakukan penghematan listrik dapat mengurangi penggunaan Energi batu bara dan solar. Cara mudahnya adalah dengan memakai barang elekronik rumah tangga seperlunya saja , atau menggunakan barang elektronik yang memiliki fitur Low Watt. Kegiatan lainnya yang dapat mengurangi penggunaan listrik juga dengan cara mengikuti Earth Hour , kegiatan ini dilakukan setiap tanggal 31 Maret di seluruh kota di Indonesia yaitu dengan mematikan lampu dan ternyata hasil dari kegiatan ini dapat menghemat 170 megawatt . Sungguh angka yang fantastis yang setara dengan 151 ton gas rumah kaca. Andaikan saja kegiatan ini tidak hanya dilakukan setiap tanggal 31 Maret atau minimal seminggu sekali , pasti akan banyak energi yang bisa di simpan untuk masa depan.


4.  Satu Orang Satu Tanaman

        Satu orang satu tanaman adalah salah satu ide yang terbesit dipikiran saya , coba bayangkan berapa penduduk Indonesia? hmm,,,, 200 jutaan manusia hidup di Negara ini , jika satu orang mempunyai satu tanaman atau pohon yang mereka pelihara dirumah pastilah negara ini menjadi negara terhijau dan tersejuk di dunia. Lebih bagus lagi jika Ketua RT atau RW menjadikan daerah dibawah wewenang mereka sebagai kampung hijau seperti berikut ini:



        Kelihatan Sejuk dan Segar kan kampung mereka ????? Mari lakukan juga terhadap lingkungan sekitar kita.


5.  Menggunakan Transportasi Umum


        Menggunakan transportasi umum merupakan salah satu upaya untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak yang semakin lama semakin menipis cadangannya , terlebih jika kita menggunakan transportasi modern yang go green seperti Bus Rapid Transit atau yang lebih terkenal dengan nama Transjakarta (Busway). Memang tidak semua transportasi di Indonesia modern , tetapi saya yakin dalam beberapa tahun lagi transportasi di Indonesia akan bertransformasi menjadi transportasi yang nyaman dan layak digunakan.


6.   Membuang sampah pada tempatnya

        Membuang sampah pada tempatnya , memang terdengar sepele tetapi jika setiap warga taat akan poin ke 6 ini saya yakin Jakarta akan bebas banjir (kecuali didaerah pesisir utara yang memang bukan karena faktor sampah melainkan karena Banjir Rob). Coba lihat kondisi Kali Ciliwung yang membelah kota Jakarta ini :

        Bau , Menjijikan ,dan Jorok , mungkin 3 kata itu yang akan terbesit dipikiran anda jika melihat gambar disamping. Gunungan sampah tersebut terbentuk karena sampah yang dibuang warga ke kali Ciliwung berjumlah 70.000 Ton pertahunnya , hal inilah yang menyebabkan aliran air tersumbat dan menjadi banjir setiap tahunnya . Coba bandingkan dengan salah satu Kali di negara maju berikut ini :




        Wow…. keren kan kali-kali dinegara maju , tidak ada sampah sedikitpun bahkan di Venezia , Italia kali-kalinya dijadikan objek wisata yang sangat romantis.


7.  Melakukan Program Car Free Day disemua Kota Besar setiap akhir pekan


        Car Free Day adalah program yang awalnya di canangkan oleh Pemerintah DKI Jakarta yang bertujuan untuk mengurangi polusi yang sudah amat parah bahkan akut.Car Free Day awalnya dilakukan setiap akhir pekan pertama dalam sebulan tetapi kini warga Jakarta dapat menikmati program tersebut setiap akhir pekannya.Pada program Car Free Day yang diperbolehkan lewat hanyalah Transjakarta.Program ini juga sangat disenangi oleh warga ibukota , banyak komunitas yang dapat berkumpul setiap minggunya disini , banyak juga acara gratisan lainnya yang digelar setiap minggunya  seperti senam Aerobic contohnya.





    Dan berkat program ini jugalah Kualitas Udara di Ibukota meningkat drastis karena kadar debu berkurang hingga 40% , kadar Karbon Monoksida (CO) berkurang hingga 63% , dan kadar Nitrogen Monoksida (NO) juga berkurang hingga 71%.Kedepannya saya yakin bahwa program ini pasti akan diberlakukan disemua kota besar dan di semua jalan protokol yang ada sehingga akan berdampak pada naiknya kualitas udara disetiap kota besar yang ada di Indonesia.


       Dan itulah 7 upaya yang terbesit di pikiran saya untuk menyelamatkan Lingkungan dan Energi dari krisis , saya optimis bahkan 100% yakin jika setiap warga negara Indonesia melakukan ke enam poin-poin diatas niscaya negara kita akan menjadi negara yang hijau , bebas macet ,  bebas polusi , bebas banjir , dan akan bertambah tempat-tempat wisata yang menarik. Mari kita ajak masyarakat disekitar lingkungan kita untuk melakukan semua itu agar ke depannya kita dapat hidup dilingkungan yang bersih , sehat , dan nyaman.  Dari Kita Untuk Dunia Smile  .

Comments
1 Comments

1 komentar:

  1. Ya ampun.. Bang Aries keren banget deh..

    Love you, Bang Aries:*

    BalasHapus